Friday, December 9

Sejarah Koperasi di Kanada


Sejarah koperasi di Kanada dimulai sekitar 1900 ketika pertama kali dibangun credit union. Kemudian pada 1909, beberapa koperasi di Ontario dan Nova Scotia bergabung membentuk Cooperative Union of Canada guna membantu pengembangan koperasi.


Setelah Perang Dunia I, para imigran Eropa yang telah memiliki pengalaman panjang berkoperasi mengembangkannya di Kanada; imigran Eropa Timur di New York; imigran Finlandia ke Upper Midwest dan New England; dan para Bohemian di Ohio dan Pennsylvania memulai langkah-langkahnya dengan koperasi-koperasi grosir supermarket (wholesale) dan pengembangan kompleks perumahan; pada saat yang sama bertumbuhan pula koperasi-koperasi pertanian (farmers' cooperatives) dari Nova Scotia hingga British Columbia, dan dari New England hingga California.

The Cooperative League of the USA (sekarang disebut National Cooperative Business Association) diorganisir dalam tahun 1916 oleh sekelompok aktivis koperasi konsumen New York. Di tahun 1940an lembaga ini telah menjadi organisasi payung dari seluruh negara bagian, memberikan saran dan mempromosikan usaha-usaha koperasi.

Kelompok-kelompok pendukung lainnya termasuk American Institute of Cooperation dan The Cooperative Housing Foundation of Canada, berperan sebagai penghubung antara koperasi-koperasi lokal dengan pemerintah pusat.

Di tahun 1920-an bisnis koperasi meluas ke banyak sektor ekonomi khususnya jasa keuangan. Antara 1920 dan 1925, misalnya, jumlah credit union di AS meningkat duakali; antara 1925 dan 1930 meningkat tigakali.

Pembangunan koperasi berlanjut selama 1930an dan 1940an khususnya tantangan yang muncul dari resesi dunia 1930 dan ambruknya ekonomi sehabis perang. Agen-agen pemerintah mendukung melalui kebijakan yang menguntungkan dan membiayai program-program koperasi.

Koperasi-koperasi pertanian membantu para petani bertahan dari depresi, dan koperasi penyediaan listrik desa membelanjakan listrik untuk hampir setengah juta keluarga-keluarga AS di 42 negara bagian. Di kota-kota, koperasi membantu mewujudkan perumahan untuk rakyat selama waktu setelah perang.

Konsentrasi dalam pembangunan koperasi sebagai salah satu tulang punggung ekonomi rakyat ini dilakukan sebagai langkah yang harus diambil mengingat di saat yang sama negeri-negeri baru sosialis bermunculan di Eropa.

Pemerintah AS sangat membantu pemulihan kembali perekonomian Eropa seusai perang melalui Marshall Plan-nya (1948) sebagai cara menyetop derasnya pertumbuhan negeri-negeri sosialisme di Eropa Timur ciptaan Joseph Stalin.

Demikian, koperasi ikut berperan dalam meluaskan sektor-sektor ekonomi AS dan Kanada. Sekitar 90 juta dari 235 juta warga AS dan 10 dari 25 juta warga Kanada menjadi anggota koperasi. Koperasi Kanada mempekerjakan lebih dari 70.000 orang dan memiliki kekayaan lebih dari 45 milyar dollar. Sedang di AS, koperasi memiliki kekayaan lebih dari 73 milyar dollar AS.

Aliansi Koperasi Internasional (The International Co-operative Alliance), berpusat di Genewa, Swiss, beranggotakan organisasi-organisasi dan afiliasi di 66 negeri di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika, India, Asia dan Australia. Koperasi-koperasi ini banyak yang bekerja dalam perdagangan dan pembangunan internasional.

Beragam kolektif bisnis seperti pertanian, pengolahan kayu dan hutan, distribusi pangan, pembangunan perumahan, manufaktur, per-bank-an, per-kredit-an, pabrik roti, percetakan, toko buku, jasa periklanan, kerajinan tangan, biro perjalanan, turisme, green house (rumah akrab lingkungan), penitipan anak, pabrik garrmen, jasa taksi, penggilingan, restoran, konstruksi, siaran radio, dan sebagainya cukup eksis dan dapat diandalkan sebagai lembaga ekonomi di masyarakat. Mereka pun mempunyai pusat-pusat studi dan pengembangan, di beberapa universitas terdapat jurusan yang khusus disiapkan untuk memikirkan masa depan koperasi.

Sebagai sebuah bisnis tentu saja koperasi berorientasi mencari laba. Sebagai suatu bisnis, di dalam masyarakat kapitalis mereka harus siap bersaing untuk mendapatkan pembeli. Ini tidak mudah. Untuk itu, sebagai misal, beberapa koperasi pertanian dan manufaktur di India, Meksiko (khususnya di Mondragon), dan partner koperasi distribusi mereka di Eropa, Amerika dan Kanada memperkenalkan kembali barang-barang yang diproduksi dan dimanufaktur tanpa diuji-cobakan terhadap hewan, atau tidak mengandung zat kimia, dan untuk produk-produk pertanian mereka mempromosikan produk-produk organik (sayur, buah, beras, dsb.), yang tidak menggunakan pupuk kimia produk pabrik. Ini menjadi strategi dalam menarik pembeli, mengingat isu lingkungan menjadi cukup penting dalam dasawarsa-dasawarsa belakangan ini.

Dengan cara ini, koperasi produksi barang-barang organik dapat menguak pangsa pasarnya sendiri yang sebelumnya telah dikuasai big business (monopoli) swasta. Memungkinkan mereka dapat bersaing dengan produksi non-koperasi, meskipun kadangkala harga jual produk-produk koperasi sedikit lebih mahal dari non-koperasi. Masyarakat umum percaya bahwa koperasi menawarkan hidup lebih sehat.

No comments:

Post a Comment