Kata “integrasi” berasal dari bahasa latin integer, yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi secara umum didefinisikan sebagai penggabungan sumber-suber yang produktif. Integrasi dapat dilakukan melalui merger yang didefinisikan sebagai penggabungan antara dua perusahaan atau lebih menjadi sebuah perusahaan yang lebih besar. Integrasi memiliki dua jenis yaitu :
a. Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertikal adalah usaha untuk memperoleh kendali terhadap inputnya (backward), outputnya (forward), atau keduanya. Pada integrasi vertikal ke belakang, perusahaan memperoleh kendali terhadap input atau sumber dayanya dengan menjadi pemasoknya sendiri. Pada integrasi vertikal ke depan, perusahaan memperoleh kendali terhadap output (produk atau jasa) dengan menjadi distributor bagi dirinya sendiri.
Strategi integrasi vertikal dianggap sebagai strategi pertumbuhan karena memperluas operasi perusahaan. Namun, suatu organisasi bisnis tunggal yang menggunakan strategi vertikal tetap dianggap organisasi bisnis tunggal karena perusahaan tidak diperluas dalam industri yang berbeda.
Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam strategi integrasi vertikal ini. Kelebihan dari penggunaan strategi vertikal ini diantaranya adalah :
a. Mengurangi biaya penjualan dan pembelian
b. Memperbaiki koordinasi antarfungsi dan kapabilitas
c. Melindungi hak kepemilikan terhadap teknologi
Sedangkan kekurangan dari penggunaan strategi ini diantaranya adalah :
a. Mengurangi fleksibilitas, karena perusahaan terkunci dalam produk dan teknologi
b. Kesulitan dalam mengintegrasikan bermacam operasi
c. Beban finansial ketika memulai usaha atau akuisisi
Perusahaan minyak, seperti Exxon-Mobil dan Amoco-British Petroleum, telah lama menggunakan strategi integrasi vertikal. Mereka memiliki berbagai tingkat dan jenis operasi bisnis dalam eksplorasi minyak, pengilangan, dan penjualan baik dari sumur minyak hingga pompa gas.
Strategi integrasi vertikal adalah usaha untuk memperoleh kendali terhadap inputnya (backward), outputnya (forward), atau keduanya. Pada integrasi vertikal ke belakang, perusahaan memperoleh kendali terhadap input atau sumber dayanya dengan menjadi pemasoknya sendiri. Pada integrasi vertikal ke depan, perusahaan memperoleh kendali terhadap output (produk atau jasa) dengan menjadi distributor bagi dirinya sendiri.
Strategi integrasi vertikal dianggap sebagai strategi pertumbuhan karena memperluas operasi perusahaan. Namun, suatu organisasi bisnis tunggal yang menggunakan strategi vertikal tetap dianggap organisasi bisnis tunggal karena perusahaan tidak diperluas dalam industri yang berbeda.
Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam strategi integrasi vertikal ini. Kelebihan dari penggunaan strategi vertikal ini diantaranya adalah :
a. Mengurangi biaya penjualan dan pembelian
b. Memperbaiki koordinasi antarfungsi dan kapabilitas
c. Melindungi hak kepemilikan terhadap teknologi
Sedangkan kekurangan dari penggunaan strategi ini diantaranya adalah :
a. Mengurangi fleksibilitas, karena perusahaan terkunci dalam produk dan teknologi
b. Kesulitan dalam mengintegrasikan bermacam operasi
c. Beban finansial ketika memulai usaha atau akuisisi
Perusahaan minyak, seperti Exxon-Mobil dan Amoco-British Petroleum, telah lama menggunakan strategi integrasi vertikal. Mereka memiliki berbagai tingkat dan jenis operasi bisnis dalam eksplorasi minyak, pengilangan, dan penjualan baik dari sumur minyak hingga pompa gas.
b. Integrasi Horozontal
Integrasi vertikal melibatkan satu perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama, tetapi memasok input atau mendistribusikan outputnya sendiri. Sebaliknya, integrasi horizontal memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan melakukan hal yang sama dengannya. Artinya adalah bagaimana mengkombinasikan operasi dengan pesainnya. Tipe startegi pertumbuhan demikian mempertahankan perusahaan dalam industri yang sama, tetapi dengan maksud memperluas pangsa pasar dan memperkuat posisinya.
Integrasi vertikal melibatkan satu perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama, tetapi memasok input atau mendistribusikan outputnya sendiri. Sebaliknya, integrasi horizontal memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan melakukan hal yang sama dengannya. Artinya adalah bagaimana mengkombinasikan operasi dengan pesainnya. Tipe startegi pertumbuhan demikian mempertahankan perusahaan dalam industri yang sama, tetapi dengan maksud memperluas pangsa pasar dan memperkuat posisinya.
No comments:
Post a Comment