Sunday, February 12

Fakta tentang Paprika

Paprika adalah keluarga cabai yang populer dalam dunia masakan. Bentuknya yang mirip apel ini terkadang membuat kita ingin memakannya langsung sehingga paprika ini bisa diolah menjadi salad walaupun terkadang diolah menjadi ditumis dan dipanggang. Ada beragam warna paprika, namun semuanya memiliki kandungan antioksidan yang sama tingginya.

Selain kaya akan vitamin C, paprika juga sarat akan berbagai nutrien, seperti tiamin, vitamin B6, betakaroten, serta asam folat. Ia juga mengandung fitokimia yang memiliki aktivitas antioksidan seperti asam klorogenik, capcaisin, zeaxanthin, serta asam coumeric.

Kendati sama-sama mengandung nutrien, paprika berwarna merah mengandung nutrien lebih tinggi dibandingkan saudaranya yang berwarna hijau. Paprika merah juga mengadung likopen, zat aktif yang terbukti mencegah kanker dan penyakit jantung.

Mungkin karena kandungan vitamin C dan beta karoten yang tinggi, paprika diketahui memiliki efek perlindungan terhadap katarak. Buah yang berasa renyah dan agak pedas ini juga terbukti mencegah pembekuan darah sehingga mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Hasil penelitian juga menunjukkan paprika bisa melindungi tubuh dari radang sendi atau artritis. Dalam riset yang dimuat dalam Annals of the Rheumatic Disease menyebutkan orang yang kurang mengasup makanan mengandung vitamin C beresiko tiga kali lipat terkena artritis dibanding mereka yang cukup mengasup makanan tinggi vitamin C.

Glossary
Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas.
Betakaroten merupakan senyawa organik dan diklasifikasikan sebagai suatu terpenoid. Ini adalah pigmen merah-oranye sangat berwarna berlimpah pada tanaman dan buah-buahan.
Capcaisin merupakan senyawa kimia yang menciptakan rasa pedas pada cabai.

No comments:

Post a Comment