Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur. Suku yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan latex, sumurnya yang disebut "cenotes".
Cara mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya menggunakan gambar dan simbol, yang disebut "glyph". Ada dua macam glyph: yakni yang menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan, dan tipe yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya. Misalnya kata "balam: jaguar", digambarkan dengan kepala binatang tersebut, atau dengan tiga suku kata "ba"-"la"-"ma" yang terdiri dari tiga gambar sejenis mangkok/tempurung.
Suku ini juga mengenal kecantikan seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan memiliki tulang dahi yang rata. Adapun senjata yang digunakan adalah disebut "Atlatl" , yakni semacam busur dan panahnya. Makanan utama mereka adalah: Tortilla.
Istana Suku Maya Berusia 2.000 Tahun Ditemukan
Mexico City – Sebuah tim ilmuwan Meksiko telah menemukan reruntuhan dari sebuah istana suku Maya berusia dua ribu tahun, di wilayah Chiapas. "Penemuan ini merupakan bukti dari pendudukan awal kota-kota suku Maya kuno di wilayah Upper Usumacinta, hutan Lacandona, Chiapas" ujar pihak National Institute of Anthropology and History dalam sebuah pernyataannya.
Seperti yang dikutip dari Fox News, Minggu (4/9/2011), Luis Alberto Martos, pimpinan dari proyek tersebut mengatakan bahwa penemuan tersebut merupakan bukti pendudukan di wilayah tersebut pada 50 tahun sebelum masehi sampai 50 tahun sesudah masehi. Martos menambahkan bahwa bukti awal pendudukan wilayah tersebut oleh suku Maya sebelumnya tercatat hanya pada waktu 250 tahun sesudah masehi.
Dikatakan oleh Martos bahwa istana tersebut terdiri dari ruangan-ruangan dengan tembok selebar satu meter, yang bagian ujungnya melingkar. "Karakteristik awal dari arsitektur suku Maya," jelasnya. Selain itu ditambahkan pula oleh Martos bahwa suku Maya kemudian membongkar bangunan asli istana tersebut dan menambahkan tingkatnya. "Hal itulah yang menjelaskan mengapa bangunan aslinya tetatp berada di bagian bawah dan terkubur," ungkapnya.
Konstruksi-kontruksi tambahan tersebut dibangun antara periode 250-800 tahun sesudah masehi, dan menjelaskan periode Klasik dalam sejarah suku Maya. "Penelitian ini akan menyediakan pemahaman mendalam menenai interaksi sosial dan politik di wilayah tersebut, di mana juga terjadi beberapa konflik dan pertempuran," ujar Martos. Para ilmuwan yang menyelidiki situs tersebut sepakat bahwa penemuan tersebut mampu menjelaskan sejarah wilayah tersebut, dimulai dari era Biasa sampai ke 1.000 tahun sesudah masehi. "Periode 10 abad bisa dijelaskan dalam arsitektur istana ini," pungkas Martos.
No comments:
Post a Comment