Monday, November 28

Banyak Alternatif Selain Membunuh Orangutan

Pemerhati lingkungan dan sosial Kalimantan Timur, Niel Makinuddin, mengatakan bahwa ada banyak cara untuk mengatasi persoalan orangutan yang menyerang lahan kelapa sawit selain membunuhnya.

"Kalau misalnya belum dibuka menjadi kebun, maka sebaiknya ada survei HCVF (High Conservation Value Forest) untuk melihat apakah kawasan itu punya nilai sosial dabn lingkungan," katanya.

Survei ini mencakup potensi keanekaragaman hayati wilayah tersebut serta potensi sosial, misalnya kuburan adat, pohon yang dikeramatkan, hewan yang dikeramatkan dan sebagainya.
Cara ini meminimalisasi resiko penyerangan orangutan. "Jadi kita sebenarnya hidup berdampingan dengan satwa langka," jelasnya saat dihubungi Selasa (22/11/2011).

Jika lahan sudah terlanjur dibuka dan orangutan sudah menyerang sekalipun, kayamasih ada cara-cara bijak untuk mengusir atau merelokasinya.

"Kita bisa tembak bius lalu dipindahkan ke habitatnya atau ditaruh ke tempat rehabilitasi. karena jika sudah lama berinteraksi dengan manusia itu harus diliarkan kembali," ungkapnya.
Menurut Niel, cara perkebunan menangani satwa langka dan masalah sosial adalah wujud misi mengembangkan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan.

Terkait upaya itu, kata Niel, Indonesia pun sudah mengembangkan Indonesia sustainable Palm Oil (ISPO). Ada pula Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang memiliki tujuan sama.
Meski demikian, baru sedikit perusahaan kelapa sawit yang berupaya memenuhinya. Masih dibutuhkan komitmen industri dan kebijakan pemerintah yang mendukung.  

No comments:

Post a Comment